ROHIL – Pada malam 24 September 2024, sebuah insiden penganiayaan dilakukan oleh oknum pendukung Paslon Bijak bernama Zali yang mencekik salah satu tim Paslon ASSET yang bernama Zulfan Asnan Dahlan, yang menyebabkan beberapa anggota tim ASSET harus dirawat di rumah sakit.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik, mengingat keduanya merupakan kelompok yang dikenal aktif dalam diskusi dan debat tentang isu sosial.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan momen-momen sebelum dan sesudah insiden. Satu komentar yang menarik perhatian berasal dari akun pendukung Paslon Bijak bernama @cantika, yang menyatakan bahwa “orang bijak itu kalau dibawa debat bisa, dibawa santai bisa, dibawa beribadah bisa, dibawa betumbuk lebih bisa.” Komentar ini menimbulkan kontroversi, karena seolah memberikan makna positif terhadap tindakan kekerasan.
Banyak netizen mengecam komentar tersebut, menilai bahwa tindakan kekerasan tidak dapat dibenarkan dalam konteks apapun, termasuk dalam debat atau perbedaan pendapat. Beberapa pengguna media sosial menekankan bahwa kebijaksanaan seharusnya mengedepankan dialog dan penyelesaian damai, bukan kekerasan.
Agak lain memang, dimana-mana kalau tim terciduk itu membela, menghindar, atau menyangkal. Tapi ini berbeda seolah olah mendukung tindakan penganiayaan tersebut. Apakah memang mereka pendukung Paslon Bijak begitu?..
Kasus ini menyoroti pentingnya memahami makna sebenarnya dari kebijaksanaan dan mengingatkan semua pihak akan konsekuensi dari tindakan mereka. Diharapkan insiden ini menjadi pelajaran berharga untuk seluruh komunitas agar lebih bijak dalam menyelesaikan konflik, tanpa harus resorting to violence.