Haji Bistamam, salah satu calon bupati untuk Pilkada Kabupaten Rohil, mengalami kebingungan saat mengambil nomor urut di KPU. Dalam momen tersebut, ia tampak tidak fokus dan kurang mendengarkan instruksi yang diberikan oleh petugas.
Akibatnya, Haji Bistamam menunjukkan nomor urut kepada peserta, meskipun seharusnya petugas dari KPU yang pertama kali melihat nomor tersebut. Ia juga keliru menginformasikan bahwa pemungutan suara akan dilaksanakan pada 27 Oktober, sementara tanggal yang tepat adalah 27 November. Situasi ini mencerminkan kurangnya fokus yang dialaminya.
Pentingnya setiap calon untuk menyimak dengan baik informasi yang disampaikan, guna menghindari kesalahan. Pemahaman yang jelas mengenai prosedur pemilihan sangat diperlukan bagi semua calon.
Kondisi ini menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa konsentrasi dan pemahaman yang baik adalah kunci keberhasilan dalam proses pemilihan. Kita berharap semua calon dapat berkomunikasi lebih aktif untuk memastikan informasi yang benar.
Apalagi bagi orang yang maju sebagai calon bupati, hal ini harusnya tidak terjadi. Mari kita pilih pemimpin yang sigap, cekatan, cerdas dan merakyat dengan semangat yang muda.
