Close

Ngobrol-Nongkrong di Rumah Bupati Afrizal Sintong, ‘yang Dikenal Unik dan Merakyat’

Rohil – Ngobrol dan nongkrong di rumah kediaman Afrizal Sintong SIP M.Si, Bupati Rokan Hilir [Rohil], Riau, bukan maksudnya sentil sana dan sini. Tetapi memang terlihat lebih menariknya beberapa ungkapan dan cerita dari pemimpin unik dan merakyat itu dan bermakna cukup terungkapnya seputar suara rakyat kecil.

Lebih dari dua jam pembicaraan malam Sabtu 12 Agutus 2023 di kediaman rumah bupati Afrizal Sintong yang beralamat dibilangan Jalan Paus, Pekanbaru juga bertemu Ketua Dewan Pengurus Daerah [DPD] Komite Nasional Pemuda Indonesia [KNPI] Provinsi Riau, Larshen Yunus ngobrol santai kadang terdengar dengan nada canda, tawa bahkan berakhir serius.

“Jadi memang benar Bupati Afrizal Sintong kita ini dikenal unik dan merakyat. Tak segan-segan turun kebawah, dan duduk di warung kopi juga terkadang bisa serius,” kata Larshen Yunus membuka pembicaraan malam itu.

Bupati menerima kedatangan riaupagi.com di rumah kediamannya, terlihat sederhana berdinding betton dan berpagar besi.

“Dirumah ini lebih enak duduk dan tidur dari pada menggunakan hotel bintang lima,” kata Bupati Afrizal Sintong dalam bincang-bincangnya malam itu.

la mengaku rumah kediamannya itu tak banyak orang yang tau, hanya orang-orang yang kenal saja yang datang kemari, sebutnya.

Rumah beratap seng multirup dirasakannya memang terasa panas saat sengatan matahari disiang hari.

“Saya akan menambah triplek pelapis seng ini untuk [teras depan], agar jika duduk seperti ini kita tak lagi kepanasan,” katanya.

Tetapi, memang kurang lengkap kalau hanya menyebut ruang teras itu sebagai tempat untuk ngobrol. Lebih tepatnya, ruang yang merakyat.

Betapa tidak, pada malam itu ramai tamu yang datang bertandang. Kompletnya, juga tersedia minuman air putih aqua gelas dan botol dilengkapi makanan ringan dan buah-buahan. Plus rokok-rokok lawas yang kini telah sangat langka.

Jadi, itu ruang tamu bupati atau warung angkringan? Warung kopi? “Ya, di sini kan pasti akan memunculkan kejujuran. Ngopi. Akan muncul ide. Orang-orang dalam posisi setara,” ucap Afrizal Sintong malam itu sambil bercanda gurau.

Alasan itulah yang menyebabkan Afrizal Sintong menyulap ruang teras jadi ruang tamu untuk nogkrong dan ngobrol yang menjadi sebuah warkop. Agar ia bisa egaliter dengan siapa pun. Bisa setara. Sebab, pada dasarnya, Afrizal Sintong mengaku dasarnya memang wong cilik.

Dalam pemaparannya, la selalu merasa sebagai orang kecil yang harus selalu berbakti kepada orang kecil. Semuanya demi untuk Rohil hebat..

Berasal dari keluarga kecil sejumlah 8 bersaudara. Tetapi diakuinya tak sempat mengirim orang tuanya [Ayah] untuk menunaikan ibadah haji karena keburu sakit, dirawat dan tak lama menghembuskan nafas terakhir dengan sakit yang diderita yang tak bisa lagi dipertahankan.

Menyinggung kepemimpinannya, Bupati Afrizal Sintong mengaku berawal dari tahun 2021-2025. Tetapi karena ada bonus aturan pengurangan masa jabatan hingga sampai tahun 2024 saja.

Artinya la hanya baru menjalani kepemimpinannya dua tahun terakhir ini kemungkinan akan kembali maju di Pilkada serentak di 2024.

Afrizal Sintong sedikit mengenang masa pilkada yang dilalui, yang tak menyangka bisa duduk sebagai Bupati Rohil yang tentunya tak mudah untuk mengungguli lawan-lawan politiknya yang dibacking orang-orang berpengaruh.

“Afrizal Sintong bukan hanya milik Golkar, tapi juga milik rakyat Riau. Bagaimana semangatnya, perjuangannya harus kita teladani untuk Rohil yang lebih baik,” kata Larahen Yunus menimpali disela-sela ngobrol malam itu.

Menurutnya, Afrizal Sintong merupakan seorang pemimpin yang sederhana dan merakyat. Sikap merakyat itulah yang selalu ia coba terapkan, termasuk ketika memimpin Kabupaten Rohil selama beberapa tahun terakhir.

“Sosok pemimpin yang sederhana, humble. Pemimpin yang cukup merangkul rakyatnya. Pemimpin yang tidak kenal lelah, dan selalu turun, melihat dan menyaksikan bagaimana (kondisi) rakyatnya,” kata Larshen Yunus yang juga Wakil Sekretaris Jenderal [Wasekjend] KNPI Pusat ini.

“Saya juga selalu mengikuti jejaknya. Selalu berupaya turun, menyapa, dan hadir di tengah-tengah masyarakat.” lanjut Larshen Yunus yang juga kini ikut dalam pencalekan untuk DPRD Riau dari Dapil 2 Kampar..

Sosok kepemimpinan Afrizal Sintong mempunyai warna tersendiri dalam menjalankan roda pemerintahan.

Sosok pemimpin dari kalangan lapisan masyarakat bawah. Hal itu kemudian dilanjutkannya untuk menggantikan bupati terdahulu [Suyatno] saat dipercaya tentunya melalui proses pemilihan.

Afrizal Sintong lantas dikenal bukan sosok anyar bagi masyarakat Rohil. Perawakannya yang masih muda

tetap disenangi masyarakat.

“la [Afrizal Sintong] sangat merakyat. Setiap turun ke desa atau ke pasar pasti ditunggu warga. Bahkan dikerumuni tambah Larshen Yunus.

Kini sosoknya [Afrizal Sintong] yang humoris itu sedang menyusun tesis dan jurnal untuk S3, tetapi bisa berteman dengan siapa pun. Baik dengan birokrasi, politisi, ulama, maupun tokoh blater.

“Afrizal Sintong menjadi bupati fenomenal. Dia [Afrizal Sintong] dilantik sejak dilantik pada 8 Juni 2021 yang lalu sebagai bupati yang dalam aturan, bisa kembali maju sebagai bupati dua priode kedepan,” sebut Larshen.

Tetapi Afrizal Sintong kembali mengemukakan sekaligus megakui tidak sempurna. Masih ada misi yang belum. tuntas. Salah satunya adalah peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) dan program lain yang belum maksimal.

“Kedepan saya berharap bisa membuat Rohil lebih maju lagi,” kata dia.

Menurut dia, masyarkat Rohil juga sangat unik. Perlu cara khusus untuk memimpinnya. Pendekatan perlu dilakukan. la pun dinilai mampu mendekatkan diri dengan masyarakat.

“Saya memosisikan diri bukan sebagai pimpinan. Tapi, sebagai khadamul ummah atau pelayan masyarakat,” terangnya.

Karena itu, Afrizal Sintong menjadi sosok yang begitu dikagumi karena dekat dengan masyarakatnya. Dia juga mengakui apa yang dilakukan tokcer untuk merangkul dan menyerap aspirasi masyarakat.

Sebelumnya Afrizal Sintong menjabat sebagai Anggota Legislatif Rohil. Menurutnya suksesnya pemimpin bisa diukur dari realisasi visi misinya. Tetapi masyarakat yang bisa menilai sendiri. “Makanya, saya punya visi misi tak perlu panjang untuk menjabarkannya, nanti rakyat bosan membaca, cukup dengan kata singkat ‘Dekat

dengan Rakyat,” celotehnya.

“Dari visi misi sudah bisa diukur kesuksesan seseorang. Apakah sudah benar menata daerah dan membangun desa. Termasuk, menjadikan Rohil bersih, sehat, dan bermartabat,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0 Comments
scroll to top